Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Latihan angkatan laut gabungan

Vietnam dan Amerika Serikat, Jumat (15/7/2011), memulai latihan angkatan laut gabungan meskipun China berkeberatan setelah ketegangan meningkat selama beberapa minggu di Laut China Selatan yang disengketakan.

Para pejabat AS menyebut latihan seminggu di lepas pantai Vietnam Tengah sebagai latihan nontempur. Latihan itu dipusatkan pada bidang-bidang seperti navigasi dan pemeliharaan, demikian pernyataan dari Konsulat Jenderal AS di Ho Chi Minh City.

Tetapi, perwira penting militer China, Jenderal Chen Bingde, Senin, mengatakan, waktu latihan Angkatan Laut AS di daerah itu tidak tepat setelah perundingan dengan sejawatnya dari AS Laksamana Mike Mullen yang bertujuan mendinginkan ketegangan itu.

China, Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia, dan Taiwan mengklaim bagian-bagian dari Laut China Selatan diperkirakan kaya deposit-deposit gas dan minyak dan juga jalur pelayaran penting perdagangan internasional. Vietnam dan Filipina dalam bulan-bulan belakangan ini menuduh Beijing melakukan tindakan yang agresif untuk menegaskan klaimnya atas laut itu.

Ketegangan meletus Mei lalu ketika Vietnam mengatakan kapal-kapal pengintai marinir China memutuskan kabel-kabel eksplorasi sebuah kapal survei minyak.

Sejak itu, serangkaian protes anti-China dilakukan di Vietnam, tempat yang jarang terjadi unjuk rasa. Terakhir, pada Minggu (10/7/2011) lalu, unjuk rasa dibubarkan secara paksa oleh polisi lokal. Setidaknya 10 orang ditahan, termasuk wartawan yang kemudian segera dibebaskan.

Dalam perundingan-perundingan 25 Juni, Beijing dan Hanoi berjanji akan menyelesaikan masalah itu secara damai. China memperingatkan Washington jangan melibatkan diri dalam sengketa maritim regional, kata media pemerintah.

AS dan Vietnam, bekas musuh semasa perang, memulihkan hubungan tahun 1995 dan dengan cepat membangun hubungan dalam bidang-bidang yang luas termasuk masalah militer. "Latihan gabungan ini membantu para pelaut masing-masing negara memperoleh pengertian lebih luas satu sama lainnya dan membangun hubungan penting antara kedua angkatan laut kita pada masa depan," kata Laksamana Muda Tom Carney tentang latihan terbaru itu.

Angkatan laut Filipina dan AS juga baru-baru ini melakukan latihan militer selama 11 hari di dekat Laut China Selatan. Latihan perang ini dianggap ditujukan terhadap provokasi-provokasi China belum lama ini. Demikian catatan online Brajag yang berjudul Latihan angkatan laut gabungan.