Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengunjuk Rasa Dari Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia

Pengunjuk rasa dari Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPRMI) Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pertunjukan teatrikal "SBY" membagi-bagikan uang kepada masyarakat sebagai kompensasi kenaikan harga BBM.

Dalam orasinya, "SBY" (palsu) itu mengatakan, kenaikan BBM untuk menguntungkan pihak asing. "Saya tetap akan menaikan BBM, saya tidak peduli aksi demonstrasi karena telingaku tertutup tembok istana," kata orator yang menggunakan topeng SBY, dalam orasinya di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, Kamis (25/3/2012).

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat BKPRMI Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, rencana kenaikan BBM akan hanya menyengsarakan rakyat dan pada akhirnya akan memperbanyak jumlah kemiskinan di Indonesia.

"Tolak kenaikan BBM. Tiga puluh juta warga Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Rencana kenaikan harga BBM telah memicu kenaikan harga sembako yang menyebabkan masyarakat semakin menderita, anak-anak terancam terputus sekolah, dan sektor industri kecil bangkrut," kata Ali Ngabalin.

Menurut Ngabalin, pemerintah seharusnya menurunkan harga BBM. Namun, pemerintah harus membersihkan korupsi dan mengambil alih eksploitasi minyak bumi dan gas alam dari tangan perusahaan-perusahaan asing. Selain itu, pemerintah harus menghemat belanja di departemen-departemen dan lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata dia.